SLEMANNEWS.COM - Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), menghadiri rapat kerja Komisi X DPR RI. Gedung Nusantara Selasa (24/1/23).
Dalam rapat tersebut, Ia mengatakan bahwa capaian Bidang Kebudayaan dan Kebahasaan. dan program Revitalisasi bahasa daerah telah menjangkau 157 kab/kota di 13 provinsi.
“Untuk mendorong penggunaan bahasa daerah, sebanyak 39 bahasa daerah yang sudah direvitalisasi. Ada berbagai macam SDM yang kita kerahkan di lapangan untuk mendukung Revitalisasi bahasa daerah,” ungkap Nadiem.
Baca Juga: Nasib Penerima Tunjangan Profesi Guru Non Sertifikasi Jika RUU Sisdiknas disahkan
Pada tahun 2022, sebanyak 2.905.311 siswa SD dan SMP, 2.016 pengawas dan 104.112 kepala sekolah dan guru telah terlibatr terlibat dalam pembelajaran bahasa daerah yang lebih menyenangkan.
Setidaknya 33.764 pegiat bahasa daerah, 6.167 siswa SD dan SMP melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), dan 15.405 orang turut memeriahkan FTBI.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Hafidz Muksin menyampaikan bahwa partisipan perlindungan bahasa dan sastra juga mengalami peningkatan dari target 3.742 orang dan tercapai 4.903 orang,
Baca Juga: Pembebasan Lahan Jalan Tol Jogja-Solo, Pembangunan Mulai Di Lanjutkan Hingga Selomartani
“Ini merupakan salah satu dukungan dalam rangka pelaksanaan Merdeka Belajar episode ke-17 Revitalisasi bahasa daerah,” katanya.
Dari aspek Kebudayaan, ada 485 Cagar Budaya yang ditetapkan, 718 Warisan Budaya Tak Benda yang ditetapkan, 22.771 Cagar Budaya yang dilestarikan.
“Dari sisi acara, karena sekarang sudah mulai pemulihan dari Covid-19, sebanyak 447 acara terkait nilai budaya yang dikembangkan dan dimanfaatkan,” tutur Nadiem.
Baca Juga: Pasangan Leo Rolly Carnando-Daniel Marthi Berhasil Juara Final Indonesia Masters 2023
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menjelaskan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan dari kunjungan masyarakat ke museum berkat pelonggaran dari aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tahun ini yang berpengaruh cukup signifikan terhadap kegiatan kebudayaan.
Lebih lanjut, Hilmar menyampaikan berita baik terkait karya perfilman Indonesia.
“Saat ini semakin banyak karya perfilman Indonesia mendapatkan penghargaan internasional di festival-festival film kelas dunia, kehadiran perfilman Indonesia di pentas internasional dalam 2 hingga 3 tahun terakhir ini sangat meningkat,” terangnya.
Artikel Terkait
Kantor Club Arema di Geruduk Oleh Suporter Aremania, Selesaikan Tragedi Kanjuruhan
Pasangan Leo Rolly Carnando-Daniel Marthi Berhasil Juara Final Indonesia Masters 2023
Pembebasan Lahan Jalan Tol Jogja-Solo, Pembangunan Mulai Di Lanjutkan Hingga Selomartani
Nasib Penerima Tunjangan Profesi Guru Non Sertifikasi Jika RUU Sisdiknas disahkan