SLEMANNEWS.COM- Pandemi covid-19 hampir melumpuhkan seluruh aspek kehidupan, terutama pada sektor UMKM baik yang berskala besar sampai yang berskala kecil. Maka dari itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan guna mengembangkan UMKM.
Pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas pada kegiatan UMKM diharapkan mampu untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas atas produk yang dihasilkannya terutama pada produk makanan ringan.
Dengan adanya inovasi dan kreativitas baik dari pelaku usaha maupun karyawan maka bukan hanya berdampak pada kualitas produk saja melainkan pada peningkatan jumlah penjualan, produk yang sulit untuk ditiru, serta dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Baca Juga: Resep Soto Medan yang Cocok Dinikmati Saat Musim Hujan, Gurih dan Hangat di Perut
Bukti nyata pandemi Covid-19 telah membuat menurunya daya beli masyarakat. Hal ini membuat publik mengurangi interaksi diluar rumah untuk menekan persebaran Covid-19.
Fenomena ini menjadikan traumatic pada masyarakat yang kemudian mengharuskan mereka untuk menjaga jarak. Oleh sebab itu, banyak konsumen yang memilih pembelian kebutuhan secara digital.
Hal tersebut tentu saja berdampak pada pelaku UMKM yang terpaksa harus menutup usahanya, dikarenakan menurunya pembelian dan konsumen masih tergantung pada penjualan secara offline.
Baca Juga: 5 Kutipan Inspiratif Dari Perempuan-Perempuan Berpengaruh di Dunia, Dua Orang Dari Indonesia
Beralihnya bisnis offline menuju bisnis digital disebut sebagai fenomena kewirausahan digital. Media sosial dan market place (perantara) dapat menjadi sebuah konsep untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akses pemasaran yang lebih luas.
Tetapi didalam upaya pengembangan UMKM digital perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya, yaitu kualitas produksi, kapasitas produksi, dan literasi digital.
Ketiga hal ini harus di perhatikan oleh UMKM agar usaha yang dibuka diranah digital bisa bertahan lama. Upaya pengembangan UMKM digital diperlukan sinergisitas dengan warganet yang sebagian besar merupakan para generasi milenial.
Baca Juga: Lirik Lagu Most Girl Karya Hailee Steinfeld, Ceritakan Arti Harapan Seorang Perempuan
Menurut (Wirapraja & Aribowo, 2018) bahwa E-Commerce memiliki peran menjaga tingkat permintaan barang, memangkas biaya produksi sehingga diharapkan terdapat peningkatan terhadap pendapatan.
Para warganet dapat didorong untuk berperan mengambangkan UMKM digital dengan pemasaran e-commerce. Sistem pemasaran tersebut sudah diterapkan pada penjualan Bakpia Phia Deva.
Bakpia Phia Deva sudah dirintis sejak tahun 2003 hingga saat ini. Founder dari Bakpia Phia Deva adalah Ibu Anifah Mei Khati. Awal mula berdirinya usaha dikarenakan beliau hanya ingin mencari kesibukan.
Artikel Terkait
M Banking Bank BCA Eror, Nasabah Ramai-Ramai Serbu BCA di Twitter, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga BBM Naik Per Maret 2022, Simak Harga Bahan Bakar Minyak Terbaru
Bareskrim Polri Kirim Surat ke BPN dan PPTAK untuk Sita Aset Milik Tersangka Kasus Binomo, Indra Kenz
5 Komoditas yang Terancam Langka Akibat Perang Ukraina dan Rusia
Daftar Harga Minyak Goreng Kemasan Terbaru di Swalayan dan Toko Retail Setelah HET Dihapuskan
Lembaga Penjamin Simpanan Kembali Raih Penghargaan Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2022
Sosialisasikan Kinerja dan Program Lembaga, LPS Gelar Media Workshop dengan Wartawan Daerah Joglosemar
Mengenal Lintasarta, Perusahaan ICT yang Siap Membangun Negeri dan Dukung Transformasi Digital Inklusif
Buntut Dari Kasus Investasi Bodong Indra Kenz, Vanessa Khong dan Ayahnya Tidak Bisa Pergi Ke Luar Negeri
Komitmen Membangun Negeri, Lintasarta Siap Dukung Transformasi Digital di Berbagai Sektor