SLEMANNEWS.COM - Penanggulangan terorisme di indonesia harus lebih digencarkan kembali, karena masih banyak ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok militan asing ke negara asal.
Gerakkan mereka masih dirasa besar dan sangat militan yang tidak diketahui keberadaannya, beberapa di antaranya mungkin pergi ke zona konflik dan berfungsi sebagai pengganda kekuatan bagi kelompok-kelompok jihad yang berperang dalam perang saudara atau pemberontakan di suatu Negara
Selain militan asing, yang perlu diwaspadai adalah para mantan narapidana teroris yang setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan belum bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Baca Juga: Kader Partai Ummat Jadi Tersangka Teroris, PAN Dukung Kinerja Densus 88 untuk Berantas Musuh Negara
Sehingga hal ini sangat mudah untuk kembali kepada paham-paham radikalisme yang mereka anut sebelumnya.
Diwilayah Kabupaten Sleman terdapat beberapa mantan narapidana teroris yang tinggal tersebar di berbagai Kecamatan diantaranya Berbah, Depok, Pakem, Seyegan, Moyudan, Mlati dan Pakem.
Dimana para mantan Napiter tersebut sebagian sudah bisa membaur ditengah masyarakat, namun ada juga yang belum bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Baca Juga: Ahmad Wasian Tanjung Apresiasi Polri Dalam Penangkapan Terduga Aksi Terorisme di Sleman Yogyakarta
Bagi para mantan narapidana teroris yang belum bisa berbaur dengan masyarakat kemungkinan besar masih mempercayai serta menganut faham-faham radikal dan sangat rentan kembali masuk kepada jaringan-jarinagn teroris yang ujungnya akan melakukan aksi teror kembali.
Apabila tidak ada langkah nyata untuk merangkul serta mengedukasi untuk kembali kepada NKRI.
Mensikapi besarnya potensi ancaman bagi keamanan nasional yang diakibatkan oleh para Combatan atau eks Napiter tersebut salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan merekrut eks Napiter yang sudah menyadari kesalahannya dan kembali kepada NKRI untuk membujuk serta merangkul kepada eks Napiter lainnya.
Hal ini agar bersedia meninggalkan faham-faham radikalisme maupun terorisme dan kembali kepangkuan ibu pertiwi yang bersama-sama masyarakat membangun Indonesia yang sesuai dengan Pancasila.
Salah satu mantan Narapidana Teroris yang saat ini sudah menyadari kesalahannya dimasa lalu serta bisa membaur ditengah masyarakat adalah Fajar Dwi Setyo (Ex. Napiter bom buku) d/a Dsn. Blembem Kidul RT 02 RW 11 Ds. Harjobinangun Kec. Pakem Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
Artikel Terkait
Diwarnai ketegangan, Fakhrur Rozi terpilih menjadi Ketua Umum Ikambara periode 2023-2024
Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Kejaksaan Negeri Sleman Panggil 10 0rang Pemberi Dana Hibah
Perdalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah, Kejaksaan Panggil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Galih Keterangan
Tuan Rumah Perhelatan Piala Dunia U-20 Di Tanah Air Batal, Erik Tohir : Kita Harus Tunduk Dengan Putusan FIFA
Tenaga Honorer Tidak Mendapatkan Gaji Ke 13, Tidak Ada THR Pada Idul Fitri 2023
Percepat Menyambut Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Empat Menteri Tandatangani SKB